Selasa, 27 Juni 2017

Kampung Adat Moni-Koanra, Ende, Flores

Jika kamu mengunjungi Ende-Flores kamu dapat mengunjungi tempat bersejarah yaitu rumah pengasingan Bung Karno dan taman Renungan Bung Karno. Selain itu di Ende juga terdapat  tempat yang sangat terkenal yaitu danau Keimutu yang memiliki  3 kawah yang berbentuk danau  dengan warna air  danau yang sering berubah-ubah. Tidak jauh dari danau Kelimutu terdapat desa MONI yang sering dijadikan sebagai tempat nginap (transit) sebelum subuh atau pagi hari naik ke gunung Kelimutu untuk dapat menyaksikan keindahan sunrise dan keindahan  danau Kelimutu di pagi hari yang umumnya akan cerah jika dibanding agak siang yang biasanya akan tertutup kabut. Di Desa Moni terdapat sebuah kampung dengan Rumah adat yang eksotik., yaitu kampung adat Moni-Koanara.



Kampung adat Koanara terletak di kaki gunung Kelimutu,Flores, skitar 52 km dari Kota Ende. Rumah adat Koanara mempunyai bentuk yang unik, terbuat dari bahan lokal kayu dan atapnya terbuat dari ilalang dan ijuk yang bagian bawahnya hampir menyentuh tanah. Bahan-bahan kayu untuk membangun rumah ini berasal dari hutan di Kelimutu yang ditebang dengan serangkaian upacara. Ada tiga jenis rumah adat disini, yaitu rumah Baku, rumah tinggal, dan lumbung padi. Rumah Baku adalah rumah yang digunakan untuk menyimpan tulang-belulang para leluhur, Rumah Lumbung adalah tempat penyimpanan hasil panen sawah, Rumah Tinggal (Sa'o) yaitu rumah yang dapat ditempati, dengan lambang kepala kerbau yang terdapat di depan pintu rumah (Sa'o).


situs kampung adat Moni-Koanara
Di kampung ini terdapat 2 Sa'o, yaitu Sa’o Ria dan Sa’o Kedha. Rumah adat Sa’o Ria atau lengkapya Sa’o Ria Laki Ine Ongga Ame, sudah berumur hampir 200 tahun. Sa’o berarti rumah, dan Ria berarti besar. Laki Ine adalah pemberian tanah, sementara Ongga Ame adalah nama leluhur. Sebagai bangunan utama, Sa’o Ria terlihat besar dan luas daripada rumah lain di sekitarnya. Rumah panggung yang besar ini tidak memiliki jendela. Atap Sa’o Ria yang membentang hingga turun ke batas lantainya membuat dindingnya tidak nampak jelas. Sa’o Ria membentang tinggi, makin ke atas mengecil, hingga bubungan yang memanjang sejajar dengan pintu masuknya. Sa’o Ria adalah tempat tinggal Ata Laki Pu’u beserta saudara-saudaranya yang tinggal di dalamnya, juga sebagai ibu dan bapak, naungan bagi suku untuk menjamin kesatuan seluruh warganya karena Sa’o Ria dibangun dengan gotong-royong, maka ia mempersatukan seluruh anggota suku.

Sa'o Ria

Rumah adat Sa’o Kedha,tidak berdinding karena hanya digunakan sebagai tempat pertemuan adat beberapa kali setahun. Jika Sa’o Ria dianggap sebagai simbol wanita untuk keberlangsungan kehidupan, maka Sa’o Kedha dianggap sebagai simbol lelaki yang memimpin. Secara vertikal rumah adat ini dibagi dalam tiga ruang yaitu Lweu (kolong), One (ruang tengah) dan Padha (loteng).
Sa'o Kedha


Tidak jauh dari Sa’o Ria terdapat dua bangunan yang lebih kecil dari Sa'o yaitu Kuwu dan Kebo. Kuwu digunakan untuk menjamu tamu-tamu yang datang atau kadang untuk menyimpan peti jenazah sebelum upacara pemakaman, sementara Kebo berfungsi sebagai lumbung tempat menyimpan cadangan makanan. Juga ada Lewa, naungan kecil tempat memasak makanan untuk upacara.

Kuwu
Di Kampung ini terdapat pelataran bundar dengan susunan batu-batu pipih yang tersusun rapi yang disebut Kanga. Tempat ini merupakan tempat suci dan simbol kekuasaan. Di situlah nenek moyang dikuburkan dan disuguhi upacara persembahan.

Kanga

Juga terdapat bangunan kecil yang terbuat dari kayu yang digunakan untuk tempat melkukan upacara adat . dengan meletakkan siri pinang  sebagai persembahan untuk  Du’a Ngga’e (Tuhan).

Saga
Oiya, btw.. jangan lupa mengunjungi danau Kelimutu ya... letaknya tidak jauh dari Moni, cuma skitar 15 km... Disarankan untuk nginap di Desa Moni, dan subuh2 naik ke gunung Kelimutu untuk dpat menyaksikan sunrise dan suasana pagi di puncak gunung Kelimutu dengan danau berwarnanya., karena kalo dah siang, biasanya danau tidak terlihat jelas karena tertutup kabut.....

danau Kelimutu
Ok.. slamat menikmati keindahan pulau Flores...Slamat berkunjung ke desa adat Moni-Koanara, di Ende, Flores..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar