“kringgg... kriiinngg.... waktunya untuk bangun...sekarang pukul 04.30”...
bunyi alarm telpon genggamku berkali2 membangunkan tidurku yg juga membuyarkan mimpi indahku kali ini dlm episode ‘terdampar di pulau eksotik’... tak apalah... pikirku dlm hati.. walaupun tadi itu cuma mimpi.. tapi sebentar lagi “the dream comes true..”...mimpi akan menjadi kenyataan...
Kucek2 mata... regangkan badan dan langsung lompat dr tempat tidur.. bersih2... prepare segala sesuatunya ... .liat cek list yg hrs dibawa ternyata sudah lengkap.... dan... GO..!!!!... walopun pagi itu lumayan dingin tapi dengan semangat ‘45.. tancap gas ke pelabuhan PPI Larantuka sebagai meeting point... Hari ini (sabtu, 23 Mei 2015) bersama teman2 akan melakukan perjalanan dengan judul “Fam Trip 1 day sail around Adonara island” yg dalam itinerary-nya dijadwalkan berangkat pukul 05.00 wita....
bunyi alarm telpon genggamku berkali2 membangunkan tidurku yg juga membuyarkan mimpi indahku kali ini dlm episode ‘terdampar di pulau eksotik’... tak apalah... pikirku dlm hati.. walaupun tadi itu cuma mimpi.. tapi sebentar lagi “the dream comes true..”...mimpi akan menjadi kenyataan...
Kucek2 mata... regangkan badan dan langsung lompat dr tempat tidur.. bersih2... prepare segala sesuatunya ... .liat cek list yg hrs dibawa ternyata sudah lengkap.... dan... GO..!!!!... walopun pagi itu lumayan dingin tapi dengan semangat ‘45.. tancap gas ke pelabuhan PPI Larantuka sebagai meeting point... Hari ini (sabtu, 23 Mei 2015) bersama teman2 akan melakukan perjalanan dengan judul “Fam Trip 1 day sail around Adonara island” yg dalam itinerary-nya dijadwalkan berangkat pukul 05.00 wita....
Tiba di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Larantuka baru ada beberapa orang dari rencana
30 orang partisipan dlm trip kali ini... kami pun ber-say hello dan
tanya asal serta kabar masing2...
Sedang asyik2 ngobrol.. ada penyampaian
dari panitia bahwa kami harus berpindah ke pelabuhan Larantuka karena kapal tidak bisa bersandar di PPI... kami pun
harus bergeser sekitar 500 meter ke pelabuhan sebelah..
Satu persatu peserta trip berdatangan.... total 28 orang (sebenarnya peserta
yang mendaftar 32 orang tapi sampai detik-detik terakhir ada yang tanpa brita
walaupun sudah dikontak berulang-ulang.... mungkin ketiduran....).. Peserta
trip kali ini, dari Larantuka, selain
saya, ada pak Alamsyah, no Ambo, bang Hexsa dan beberapa dokter internship di Larantuka (dr Greta, drg Risna), ada yang dari Pertamina, dll....
juga ada bang Simon Lamakadu dr Jakarta, dan om Ebed dari surat kabar online Flores Bangkit. Partisipan
lainnya adalah teman2 komunitas MofersFotografrer dari Maumere seperti bang Tribuana, tata Mphy, ada juga mba Mariana
Tanjung dan suami.. juga ada 8 orang peserta yang berasal dari PLTU Ropa, Ende.. sedangkan Event Organiser alias panitianya adalah om Joddy, ama Ansis dan bang Wilbert yg merangkap sebagai guide..Pukul 05.10
wita tali kapal pun dilepas dari
tambatannya.... dengan ditemani 8 orang ABK kami pun memulai pelayaran di pagi hari yang dingin dengan rona fajar yang mulai muncul di balik pulau Adonara.
peserta trip umumnya mengambil posisi di top roof kapal untuk menikmati sunrise yang indah |
Laut pun tenang., Kapal melaju dengan mantap memasuki selat sempit antara pulau Adonara dan Solor... Peserta trip yang kebetulan sebagian
besar adalah penggemar fotografi, mereka pun mengambil posisi masing-masing... umumnya
di top roof (atap) kapal untuk
mengabadikan view sunrise.. pagi itu sang mentari muncul dari
balik gunung Ile Boleng, sebuah gunung aktif dengan ketinggian 1.659 mdpl yg
juga sebagai landmark pulau Adonara...
(suatu saat saya ingin mencapai puncaknya... hehehe..)
Sang fajar mengintip dari balik gunung Ile Boleng |
Perjalanan mengelilingi pulau Adonara
pagi itu melewati selat sempit yaitu selat Solor dan selat Boleng dimana
di sisi selatan terlihat pulau Solor dan pulau Lembata..Kedua pulau ini juga
menyimpan sejuta pesona... smoga ada trip berikutnya mengelilingi (sail ataupun overland) kedua pulau ini.. Dalam
pelayaran beberapa kali kami berpapasan dengan sampan kecil atau bagan nelayan
pencari ikan...
bagan nelayan dengan background bukit-bukit di puau Solor |
Setelah 2 jam perjalanan kami
melewati ibukota kecataman Adonara Timur, yaitu Waiwerang.. kota pelabuhan di
pulau Adonara yang digadang-gadang sebagai calon ibukota Daerah Otonom Baru (DOB) di NTT, Kabupaten Adonara yang sedang
diperjuangkan... saat kami melewatinya Waiwerang
masih diselimuti kabut pagi...
Waiwerang diselimuti kabut pagi... sejukk.... |
Kapal kayu KM Purin Lewo dengan mesin berkekuatan 320 PK melaju dengan kecepatan rata-rata 11-12 mil perjam. Om Faustinus, kapten kapal, mengemudikan kapal melewati selat Boleng dengan arus Watuwoko-nya yang terkenal cukup ganas.. was-was juga...tetapi yang sedikit menghibur.. menurut beberapa ABK pelayaran kali ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan apalagi di sisi kiri lambung kapal terlihat beberapa ikan lumba-lumba sesekali muncul ke permukaan memandu perjalanan kami.. dan menurut keyakinan para pelaut bahwa itu menunjukkan bahwa pelayaran kali ini aman terkendali... (sayangnya camera saya selalu terlambat mengabadikan ikan lumba-lumba tersebut). Arus Watuwoko sendiri merupakan pusaran arus yang terjadi karena pertemuan arus airlaut dari Laut Sawu dan Laut Flores melalui selat Solor, selat Boleng dan selat Flores..
salah satu pusaran arus Watowoko |
Mengurangi rasa takut oleh putaran arus Watuwoko yang sempat mengombang
ambingkan kapal kami... saya pun sengaja menyibukkan diri dengan memandang view
yang indah sekaligus mengabadikan dengan
camera jadul saya... Salah satu view yang indah adalah pemukiman nelayang Desa
Boleng yang berada di kaki gunung Ile Boleng. Penduduk desa ini terkenal
juga sebagai nelayan tangguh yang biasa mencari ikan sampai jauh ke tengah samudra..
kampung Boleng di kaki gunung Ile Boleng |
Selama perjalanan peserta Trip mengabadikan keindahan daerah sepanjang sisi pantai pulau Adonara dan pulau Solor serta
Lembata dari kejauhan..
Keluar dari selat Boleng.. jauh disana telah terlihat tanda-tanda pulau pasir timbul yang dikenal sebagai pulau MEKO, yang merupakan destinasi utama perjalanan kali ini... kapal harus diarahkan memutar agak jauh karena kedalaman yang tidak mencukupi untuk dilalui kapal di sekitar pulau pasir dan pulau-pulau kecil lainnya karena dikuatirkan dapat membuat kapal kami kandas atau karam. Setelah melewati dan mengitari beberapa pulau kecil di sekitar perairan Bani Meko--ada pulau Kelelawar, pulau Ipet, pulau Watan Peni (2 pulau yg akan terlihat tersambung saat air laut surut)-- sekitar jam 10.00 wita kapal kami pun mendekati pulau pasir Meko, om Jody dan om Simon menghubungi pak Kamilus dan pak Lambert.. warga asli Adonara, yang menjadi kontak person kami untuk bersama-sama mendarat di pulau pasir Meko. Pak Kamilus Tupen Jumat dan pak Bernard sejak pagi telah berada di Desa Meko, desa/pemukiman nelayan terdekat dari pulau pasir Meko. Mereka datang dengan sebuah perahu/sampan ‘ketinting’ untuk memandu kami mendekati pulau pasir, sekalian mengangkut kami dari kapal Purin Lewo menginjakan kaki di pulau pasir Meko. KM Purin Lewo lego jangkar sekitar 30an meter dari garis pantai. Ketinting pun 5 kali bolak balik memuat kami, 4-6 orang sekali muat untuk dapat menginjakkan kaki di pulau Meko ini.
pulau pasir timbul, Meko, di perairan Adonara, Flores, NTT |
Om Jody dan tata Mphy sudah tak sabar lagi menunggu ketinting..
mereka langsung terjun ke laut yang bening dan berenang menuju pulau Meko.
Sedangkan bang Simon Lamakadu yang telah siap dengan swim suit dan perlengkapan
snorkeling (masker/google, snorkel, fin)
langsung terjun ke laut menikmati indahnya alam bawah laut..
snorkeling time.... menikmati indahnya panorama alam bawah laut Meko |
Setelah menginjakkan kaki di pulau pasir ini, terlihat expresi
kebahagian yang tak terkira dari peserta trip ini.. karena ini pengalaman yang
sangat berharga bisa berada di sini.. pulau di tengah laut.. tak ada satu pun
tanaman yang tumbuh ataupun batu karang... hanya ada pasir putih yang sangat
halus. Sedikit terlihat ada semacam sampah dari tanaman2 laut yang dibawa
oleh gelombang laut dan terdampar/ tertinggal saat air laut surut. Ada juga beberapa
sampah plastik. Sebagian dari kami ada yang memungut sampah plastik untuk di
bawa ke kapal untuk diamankan sesampainya di Larantuka (hayoo.. dilarang
membuang sampah ke laut..!!!!).
Masing-masing kami mengexplore pulau pasir yg luasnya kira-kira setengah lapangan sepak bola ini. Ada yang hanya berjalan mengelilingi pulau, ada yang mandi di beningnya air laut..ada yang hanya bercengkerama bersama teman-teman, ada yang sibuk mengabadikan momen berharga ini. Camera pun beraksi... berbagai angle dan komposisi diatur untuk menghaslikan foto terbaik... tidak lupa foto selfi baik sendiri2 maupun berkelompok, ada yang bergaya bak model terkenal.. ada yang melakukan foto levitasi dengan cara melompat setinggi2 nya.... berbagai gaya dikeluarkan demi mengabadikan bahwa pernah ada disini...
Masing-masing kami mengexplore pulau pasir yg luasnya kira-kira setengah lapangan sepak bola ini. Ada yang hanya berjalan mengelilingi pulau, ada yang mandi di beningnya air laut..ada yang hanya bercengkerama bersama teman-teman, ada yang sibuk mengabadikan momen berharga ini. Camera pun beraksi... berbagai angle dan komposisi diatur untuk menghaslikan foto terbaik... tidak lupa foto selfi baik sendiri2 maupun berkelompok, ada yang bergaya bak model terkenal.. ada yang melakukan foto levitasi dengan cara melompat setinggi2 nya.... berbagai gaya dikeluarkan demi mengabadikan bahwa pernah ada disini...
.. foto2...di pulau pasir Meko |
Dari hasil ngobrol-ngobrol santai... muncul konsep, ide dan usul saran dari beberap peserta agar ada upaya untuk menjadikan tempat ini sebagai suatu kawasan konservasi karena selain ada pulau2 kecil dengan vegetasi dan biota serta satwa yg ada di kawasan ini yang perlu dilindungi misalnya adanya ribuan kelelawar yang mendiami pulau kelelawar, kemudian beberapa minggu sebelumnya ada ikan duyung (??) yang terperangkap di jaring nelayan, adanya terumbu karang, burung-burung laut dan mungkin masih banyak lagi flora dan fauna di darat dan laut yang belom terexplore dan teridentifikasi. Tidak lupa juga ada yang menyarankan untuk menjadikan pulau ini sebagai salah satu destinasi pariwisata di Flores Timur.
Oiya... kami juga tidak lupa melakukan ritual ‘foto keluarga’ alias foto
bersama.. hehehe....
Ritual wajib.. "foto keluarga"... foto bersama peserta Fam Trip 1 day sail around Adonara island |
perahu nelayan yang mengantar kami ke pulau pasir |
pulau pasir timbul Meko, dari sisi yang lain |
burung-burung laut bermain di atas pulau pasir... |
Kembali ke laptop (pinjam istilahnya Tukul...hehe...), kita kembali ke cerita Trip kali ini....
Sekitar 2 jam kami berada di pulau pasir Meko. Mentari pun makin tinggi.. panas menyengat, perut minta segera diisi... kami pun berkemas-kemas... perahu ketinting kembali bertugas bolak-balik mengangkut kami kembali ke kapal. Makan siang sudah menunggu... dengan menu hasil racikan ala chef Ansis, yaitu ketupat, ikan goreng, sayur rumpu rampe dan serundeng.. wah... maknyussss... kalo sudah begini... menu apapun yang ada rasanya hanya "enak dan enak sekali".. apalagi semuanya telah siap tersedia... dan... sepertinya menu kali ini adalah menu terlezat yang pernah kutemukan... (ahaiiii....lebbay.....). bang Tribuana bahkan nambah..dan nambah lagi... (karena lezatnya menu yah.. bukan karena porsi mengikuti ukuran badan. hehe..peace bang Tri..).
Tepat jam 13.00 kapal pun angkat jangkar... deru mesin kapal terdengar memacu kapal memecah
gelombang...sang kapten dengan hati-hati mengarahkan kapal menuju Larantuka...
banyak di antara kami yang malah terserang penyakit wajib sehabis makan.. yaitu “ngantuk’.. dan beberapa dari kami mengambil posisi masing-masing untuk tiduuurr..., apalagi dininabobokan oleh
ayunan-ayunan gelombang dan sepoi-sepoi angin laut. Kapal menyusuri pantai utara pulau Adonara. Di kejauhan
terlihat kampung Sagu, kampung Adonara (di kampung ini ada danau Kotakaya dan
sisa benteng Portugis), lalu memasuki selat Gonsalu menyisir pantai
sekitar Waiwadan dan Wureh.
Rencana semula menyinggahi pulau Mas di perairan Tanjung Bunga, namun karena gelombang cukup besar sehingga kapal diarahkan langsung ke Larantuka. Sebelum bersandar ke pelabuhan Larantuka kami sempat mengitari pulau Waibalun.. yang berada di depan pelabuhan fery Waibalun.. pulau kecil berbentuk bulat dan ditumbuhi beberapa pohon yang tampak indah hijau-menguning diterpa cahaya mentari sore melengkapi serunya perjalanan kami hari ini.
Rencana semula menyinggahi pulau Mas di perairan Tanjung Bunga, namun karena gelombang cukup besar sehingga kapal diarahkan langsung ke Larantuka. Sebelum bersandar ke pelabuhan Larantuka kami sempat mengitari pulau Waibalun.. yang berada di depan pelabuhan fery Waibalun.. pulau kecil berbentuk bulat dan ditumbuhi beberapa pohon yang tampak indah hijau-menguning diterpa cahaya mentari sore melengkapi serunya perjalanan kami hari ini.
pulau Waibalun |
Sekitar jam 16.30 kapal pun berlabuh kembali di pelabuhan
Larantuka... kami pun mengakhiri perjalanan kami yang penuh kesan dan luar
biasa...
Fam Trip 1 day sail around Adonara island....with main spot, the Dreamland, MEKO...
Sayonara... sampai jumpa di Trip brikutnya...
oiya, untuk mencapai pulau pasir timbul,Meko... bila starting point-nya dr Denpasar, bisa dengan pesawat ke Maumere lalu jalan darat, 3 jam ke Larantuka. Atau dari Denpasar terbang ke Kupang lalu dari Kupang ke Larantuka. Dari Larantuka ke pulau pasir Meko bisa carter kapal langsung ke pulau Meko atau menyebrang dulu ke pulau Adonara (ada kapal reguler) lalu jalan darat sekitar 2 jam ke Waiwuring atau Desa Meko dan selanjutnya, nelayan setempat mengantar ke pulau pasir Meko dan pulau2 kecil lainnya di sekitar pulau pasir.
#AyoKeFloresTimur
Sayonara... sampai jumpa di Trip brikutnya...
oiya, untuk mencapai pulau pasir timbul,Meko... bila starting point-nya dr Denpasar, bisa dengan pesawat ke Maumere lalu jalan darat, 3 jam ke Larantuka. Atau dari Denpasar terbang ke Kupang lalu dari Kupang ke Larantuka. Dari Larantuka ke pulau pasir Meko bisa carter kapal langsung ke pulau Meko atau menyebrang dulu ke pulau Adonara (ada kapal reguler) lalu jalan darat sekitar 2 jam ke Waiwuring atau Desa Meko dan selanjutnya, nelayan setempat mengantar ke pulau pasir Meko dan pulau2 kecil lainnya di sekitar pulau pasir.
#AyoKeFloresTimur
mantapppp ... indonesia itu luar biasa ..... salam flobamora
BalasHapusTrima kasih om...
BalasHapusbae sonde bae.. flobamora lebe bae..
Salam.. ;)
Amzing...!!
BalasHapusIzin share di instagram Bos... Semata-mata untuk memperkenalkan keindahan alam Flores Timur
Trims....
HapusSilahkan di share...
Tnx Bos...!! Foto-fotonya keren abis Bos..., dan bwt saya spot yg indah.., saat pemotretan pusaran arus Wato woko..
BalasHapushehe.. disela2 rasa takut yg sangat mengingat terkenal ganasnya arus watuwoko tsb.,,,,, disempat2in ambil gambarnya...
HapusTrims ya
Itu dia Bos...!! Ini yg membuat aQ takjub.., krn masih bisa memotret spot dg bgitu indah..
BalasHapuskapan lagii
BalasHapusmau ikutt donk
rencana bulan depan, September 2015 kami mau Trip keliling ujung timur pulau Flores (sekitar Tanjung bunga)...
HapusIzin Share..
BalasHapusluar biasa keindahan alamnya...aku pribadi sangat bangga
BalasHapusContentnya sangat bagus dan bermanfaat sekali, terima kasih
BalasHapusPerguruan Tinggi Indonesia Mandiri (PTIM)
STMIK IM & STAN IM
Menerima mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018
1. Teknik Informatika (S1) Terakreditasi BAN PT
2. Sistem Informasi (S1) Terakreditasi BAN PT
3. Manajemen (S1) Terakreditasi BAN PT
4. Akuntansi (S1) Terakreditasi BAN PT
Kelas Reguler dan Karyawan
Jenjang S1 kelas Reguler ditempuh dalam 8 Semester (3,5 Tahun)
Jenjang S1 kelas Karyawan A dan Kelas Karyawan B ditempuh dalam 8 Semester (2,7 tahun), 1 semester = 4 Bulan (Tri Semester).
Pendaftaran :
Kelas Reguler
Kelas Karyawan
Info lengkap :
www.imandiri.id/pmb 🌎www.stmik-im.ac.id 🌎www.stan-im.ac.id Telp : (022) 7272672 | (022) 7208180
Fax : (022) 7271693
WhatsApp : 082211888879
Email : Info@stmik-im.ac.id, Info@stan-im.ac.id
Jl. Jakarta No. 79 Bandung 40272
Jawa Barat – Indonesia
Luar biasa ciptaan mu Tuhan,,salam kami anak NTT dari tanah papua
BalasHapus